Tidak banyak saya jumpai teks yang memuat syair tari saman. Itu dikarenakan lagu-lagu yang dipakai pada tari saman tidak bersifat tetap (kecuali rengum). Dimana syair maupun iramanya berubah-ubah menurut tempat, waktu dan situasi pertunjukan. Sehingga tidak ada syair yang baku untuk tari saman.
Samanpun terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tempat asalnya :
Saman Gayo di Aceh Tenggara dan TengahSaman Lokop di Aceh TimurSaman Aceh Barat di Aceh Barat
Tema Syair pada tarian saman pada mula pertamanya adalah tentang dakwah atau ajaran agama. Pada perkembangan selanjutnya tema tersebut bertambah dengan tema-tema lainnya seperti tentang pertanian, pembangunan, adat istiadat, muda-mudi dan lain-lain.
Berikut adalah contoh syair-syair lagu pengiring tari Saman yang tema utamanya adalah tentang muda-mudi untuk masa pertunjukan selama kurang lebih 10 menit. Yang di susun berdasarkan urutan penyajian tari saman dan telah di terjemahkan kedalam bahasa indonesia.
Persalaman
- Rengum/ Dering
Hmm laila la ahoHmm laila la ahoHoya-hoya, sarre e hala lem hahallaLahoya hele lem hehelle le enyan-enyanHo lam an laho
Aum/ Koor AumHmm tiada Tuhan selain AllahHmm tiada Tuhan selain AllahBegitulah-begitulah semua kaum Bapak begitu pula kaum ibuNah itulah-itulahTiada Tuhan selain Allah
- Salam Kupenonton
Salamualikum kupara penontonLaila la ahoSimale munengon kami berseniLahoya, sarre e hala lem hahallaLahoya hele lem hehelleLe enyan-enyanHo lam an lahoSalamni kami kadang gih meh konaLaila la ahoSalam merdeka ibuh kin tutupeHiye sigenyan enyan e alahNyan e hailallahLaila la aho, ala aho
Salam Kepada Penonton
Assalamualaikum ya para penontonTiada Tuhan selain AllahYang hendak melihat kami berseniBegitu pula semua kaum bapakBegitu pula kaum ibuNah itulah-itulahTiada Tuhan selain AllahSalam kami mungkin tidak semua kenaTiada tuhan selain allahSalam merdeka dijadikan penutupnyaYa itulah, itulah, aduhItulah, kecuali AllahTiada tuhan selain Allah, selain allah
Uluni Lagu/ Kepala lagu
- Asalni Kededes
Asalni kededes kedieAsalni kededes ari ulung kele keramilSentan ire rempil kedieSentan irerempil he kemenjadi jadi bolaAsalni kededes kedieAsalni kededes ari ulung kele keramilSentan irerempil kedieSentan irerempil he kemenjadi jadi bolaAsalni kededes kedieAsalani kededes ari ulung ke le keramilSentan irerempil kedieSantan irerempil he menjadi jadi bolaInget-inget bes yoh ku ine e
Asal Bola Daun KelapaAsal bola daun kelapa kiranyaAsal bola daun kelapa dari daun kelapaBegitu dijalin-jalin kiranyaBegitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bolaAsal bola daun kelapa kiranyaAsal bola daun kelapa dari daun kelapaBegitu dijalin-jalin kiranyaBegitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bolaAsal bola daun kelapa kiranyaAsal bola daun kelapa dari daun kelapaBegitu dijalin-jalin kiranyaBegitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bolaIngat-ingat awas sayangku aduh ibu
- Salam Ni Rempelis Mude
Oreno nge tewah ari beras beras padiYa hoya, oi manuk kedidiHe menjadi rem rempelis mudeNe inget bes inget besOi kiri sikuen kiriAra salamualaikum, rata beweneAra kesawah jamuni kamiNe inget-inget bes yohkuKuguncang male kuguncangSalamualaikum rata beweneNe inget bes mien yohkuIngatin bang tudungOi mude kin ulung mudeIpantasan mulo
Salam dari Rampelis Mude (Rampelis Mude nama sanggar)O runduk sudah rebah dari beras beras padiYa, begitulah oi burung kedidiHai menjadi Rempelis MudaOh ibu, ingat awas, awasOi yang dikiri dikanan-kiriAssalamualaikum, rata semuanyaAdakah tiba tamu kamiOh ibu, inga-ingat, awas sayangkuKu guncang akan ku guncangAssalamualaikum rata semuanyaOh, ibu ungat awas lagi sayangkuDigantilah tudungOi muda untuk daun udaDipercepat dulu.
Lagu-lagu
- Le Alah Payahe
He le ala payahe kejangE kejang mufaedah payah musemperneEnge ke engon ko kuseni rueskuSenangke atemu kami lagu niniIne inget-inget bes mien yoh ku ineOho ingatin bang tudung urenAwin gere kedie muselpakJangko gere kedie mulenoBeluh gere kedie berulakJarak gere kedie mudemuIne ilingang lingeken muloYoh kukiri sikuen kiriTatangan katasanEnti lale cube die ineAwin gere kedie muselpakJangko gere kedie mulenoBeluh gere kedie berulakJarak gere kedie mudemuJadi bang mulongingku ineO kejang teduhmi ningkahIke payah teduhmi kiteIke gaduh tuker mulo
Aduh PayahnyaHai, aduh payahnya, payah lelahE, lelah berfaedah, payah memuaskanSudahlah kau lihat sendi ruaskuSenangkah kamu kami seperti iniOh ibu, ingat-ingat lagi sayangku, oh ibuOho, diganti dulu payung hujanDi tarik, tidaklah nanti patahDijangko tidaklah nanti rebahPergi tidaklah nanti kembaliJauh tidaklah lagi bertemuOh ibu, di goyang, di geleng duluHai ke kiri, ke kanan-kiriAngkatlah lebih tinggiJangan lalai cobalah dulu, oh ibuDi tarik, tidaklah nanti patahDijangko tidaklah nanti rebahPergi tidaklah nanti kembaliJauh tidaklah lagi bertemuCukuplah dulu adikku, oh ibuOh, capek berhenti dulu meningkahJika payah berhenti dulu kitaJika letih tukar dulu
- Balik Berbalik
Iye balik berbalikGelap uram terang uren urum sidangSimunamat punce wae ala ahoHe nyan e hae ala ahoAho – aho – ahoIye balik berbalikGelap uram terang uren urum sidangSimunamat punce wae ala ahoHe nyan e hae ala ahoAho – aho – aho
Balik BerbalikIya ku balik berbalikGelap dengan terang, hujan dengan teduhYang nmemegang punca Dialah, Ya TuhanItulah dia, ya TuhanYa Allah – Ya Allah – Ya AllahIya ku balik berbalikGelap dengan terang, hujan dengan teduhYang nmemegang punca Dialah, Ya TuhanItulah dia, ya TuhanYa Allah – Ya Allah – Ya Allah
Penutup
- Gere Kusangka
Gere kusangka, aha kenasibku beseBerumah rerampe ehe itepini payaBerumah rerampe ehe itepini payaSuyeni uluh, nge turuh supue sangeMago-mago bese aku putetangak mataMago-mago bese aku putetangak mataTetea tetar ahar reringe petepasGere kidie melas dengan naik iruangkuGere kidie melas dengan naik iruangku
Tidak KusangkaTidak kusangka, aha kalau nasibku beginiBerumah rerumputan ditepinya rawaBerumah rerumputan ditepinya rawaTiangnya bambu, sudah bocor atap dari pimpingSulit-sulit begitu aku berputih mataSulit-sulit begitu aku berputih mataLantainya belahan bambu, dindingnya pun tepasTidakkah kiranya menyesal saudara naik kerumahkuTidakkah kiranya menyesal saudara naik kerumahku
- Kemutauh Uren
Kemutauh uren ari langitMunerime kedie bumiKemutauh uren ari langitMunerime kedie bumiI nampaan ara baro renahCabang tewah ku lawe dueAri abang gih mungkin berubahBier lopah itumpun kudedeKemutauh uren ari langitMunerime kedie bumiKemutauh uren ari langitMunerime kedie bumiI nampaan ara baro renahCabang tewah ku lawe dueAri abang gih mungkin berubahBier lopah itumpun kudedeKerna langkah ni kami serapahBerizin mi biak sudereKesediken cerak kami salahNiro maaf kuama ine
Jika Turun HujanJika turun hujan dari langitMenerimakah kiranya bumiJika turun hujan dari langitMenerimakah kiranya bumiDi nampaan ada waru rendahCabang rebah ke lawe dueDari abang tidak mungkin berubahBiar pisau tancapkan ke dadaJika turun hujan dari langitMenerimakah kiranya bumiJika turun hujan dari langitMenerimakah kiranya bumiDi nampaan ada waru rendahCabang rebah ke Lawe DueDari abang tidak mungkin berubahBiar pisau tancapkan ke dadaKarena langkah kami segera bergegasMohon izin kepada sanak saudaraSekiranya ucapan kami salahMohon maaf kepada ibu-bapak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar